Selasa, 15 Desember 2009

Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Memajukan Pertanian Indonesia

Perkembangan teknologi sekarang ini sudah begitu cepatnya, membuat kita semua termotivasi untuk sesegera mungkin beradaptasi dalam segala hal, termasuk pemanfaatan dan penyebarluasan informasi. Sebagai seorang mahasiswi fakultas pertanian, menurut saya teknologi Informasi dan komunikasi dalam sektor pertanian sangatlah penting. Sektor pertanian sendiri adalah sektor yang cukup berpengaruh di Indonesia. buktinya saat dalam masa krisis moneter hanya sektor pertanian lah yang tidak berada dalam posisi minus.

Maka seharusnya sektor pertanian di Indonesia harus lebih dimajukan, dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam agribisnis untuk menyebarluaskan informasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dengan mengembangkan suatu sistem penyajian informasi data harga komoditi hasil pertanian yang terintegrasi, terorganisasi baik, cepat, tepat, akurat, terkendali, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pengguna baik pemerintah maupun swasta sesuai kebutuhannya sebagai sumber informasi resmi dan akurat bagi praktisi agribisnis sebagai acuan dalam pengambilan keputusan usaha pertanian agribisnis. Selain sebagai sarana diseminasi informasi. Sebagai bagian dari dukungan peningkatan komoditi hasil pertanian di Indonesia. Dalam agribisnis, petani diharapkan mampu menangkap signal pasar sehingga petani hanya menanam apa yang memang dibutuhkan dan diminati pasar.

Guna mempercepat pengolahan dan pemasaran hasil pertanian kini sudah mulai dikembangkan jaringan informasi berbasis web dengan media akses Internet. Berdasarkan pembahasan pada bagian-bagian sebelumnya, terlihat peranan teknologi informasi dalam mewujudkan pengembangan pertanian agribisnis sangat besar. Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan komitmen untuk menyediakan pelayanan prima dibidang informasi pertanian dengan Menyediakan data dan informasi berkualitas tinggi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan pembangunan pertanian dan manajemen pembangunan pertanian modren.

Teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan informasi yang berharga kepada para petani dalam bentuk pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk dan pakan hewan, pengurangan dampak kemarau, pemberantasan hama, irigasi, ramalan cuaca, sumber benih, dan harga pasaran. Kegunaan Tekonologi informasi dan komunikasi juga menguntungkan para petani dalam hal memungkinkan mereka ikut serta dalam kegiatan advokasi dan kooperasi.

Selain itu teknologi informasi dan komunikasi pun dapat diterapkan dalam penyuluhan-penyuluhan pertanian. Teknologi informasi dan komunikasi dalam penyuluhan pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang merupakan penggunaan jaringan on-line, computer dan digital interactive multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan akses informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga penelitian maupun di universitas serta para manajer penyuluhan.

Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan pertanian saat ini juga menggunakan multiple information system bagi masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi rumah tangga masyarakat pedesaan. yan digunakan seperti Multiple communication systemtelephone, wireless information system, off-talk communication, FAX, CATV, personal computer communication, video tex, satellite communication system, internet (EI-net), television telephone system.

Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian yangsemakin advance dan membantu petugas penyuluhan pertanian dalam memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama denganpihak-pihak atau otoritas terkait.

Saya mengambil contoh konkret manfaat teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang pertanian adalah kasus di negara bagian Maharashtra, India. Pemerintah negara bagian itu berencana menghubungkan 40.000 desa dengan Agronet, yaitu suatu paket piranti lunak yang khusus dirancang untuk para petani dan bertujuan mensuplai informasi-informasi mutakhir tentang pertanian. Misalnya, di sejumlah daerah di India berkali-kali terjadi semua petani panen tomat pada waktu yang bersamaan, sehingga menjatuhkan harga jual tomat di pasaran.

Kemudian, ketika tomat sulit diperoleh dan harga melonjak, para petani tidak punya tomat lagi untuk dijual. Sekarang, mereka memanfaatkan jaringan telecentre untuk mengoordinasikan penanaman, agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur, dan harga-harga juga normal. Petunjuk-petunjuk yang diberikan berasal dari data yang diperoleh dari praktik pengolahan tanah yang dilakukan di negara bagian dan disediakan oleh layanan pertanian pihak pemerintah serta lembaga-lembaga setempat.

Informasi pertanian dihubungkan dari kantor pusat ke komputer-komputer di telecentre. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tak dapat segera dilayani para petugas pertanian di telecentre, maka seorang teknisi akan mengisi form pertanyaan online dan mengirimkannya melalui modem ke kantor pusat. Spesialis-spesialis yang lebih berpengalaman dan lebih ahli akan mengusahakan dan mengoordinasi jawaban-jawabannya, yang biasanya terkirim kembali ke telecentre dalam waktu 24 jam.

Di Indonesia memang belum ada yang seperti di India, maka sebagai generasi muda kita harus selalu berupaya untuk mencapai kecanggihan teknologi tersebut. Agar sektor pertanian di Indonesia maju dengan pesat dengan sistem agribisnis yang menggunakan teknologi dan informasi.



sumber

www.bappenas.go.id/get-file-server/node/1436/+teknologi+informasi+dan+komunikasi+dalam+pertanian


untuk referensi artikel lainnya, silahkan lihat di Koleksi Artikel

2 komentar: